skip to main |
skip to sidebar
"Ya Allah, jika jodohku masih jauh maka
dekatkanlah. Jika sudah dekat maka satukanlah kami dalam ikatan suci. Dan jika
ini merupakan ujian buatku, damaikanlah hatiku dengan ketentuanMu"
Wahai cermin diri, seperti apakah pribadi calon imamku
kelak. Diri yang mulai menyadari tak begitu bagus dalam menata akhlak dan masih
banyak kurang dalam menjaga iman. Diriku bagai nilai permata yang dinanti
untukmu dan engkau mengharapkan diri ini mampu menjadi bidadari penyejuk hati
dikehidupanmu kelak. Namun aku menyadari akan diri yang banyak menyimpan ego
dan masih sulit untuk berbagi.
Perasaan indah terkadang meliputi hati dalam
menanti kehadiranmu wahai calon imamku. Biarkan masa penantian ini meliputi
diriku, karena banyak hal yang harus ku tata menuju kehidupan panjang bersamamu
kelak. Diri ini menyadari bahwa pernikahan tak sekedar meluapkan perasaan
cinta, namun ada simpul yang harus tejalin diantara dua kepribadian yang
berbeda. Dan semua itu harus aku persiapkan sebelum berjumpa denganmu.
Bagaimana ketika aku harus belajar untuk mengalah
kepadamu ketika sesuatu yang tidak aku sukai ternyata menjadi kesukaanmu atau
sesuatu yang aku sukai ternyata engkau tidak menyukainya. Serta hal-hal kecil
yang merupakan karakter dari diri kita masing-masing dan tentunya mau tidak mau
aku harus menerima dengan segala kelebihan dan kekurangan yang ada padamu wahai
lelaki yang akan menjadi penuntun langkahku menuju syurgaNya.
Alangkah rindu hati ini ketika ada seseorang yang
selalu menatap diri dengan penuh kasih dan cinta. Tapi diri mulai tersadar
bahwa menikah denganmu bukanlah sekedar menghalalkan status. Ada sebuah
tanggung jawab besar yang harus dilakukan dengan baik sebagai seorang calon ibu
untuk mempersiapkan diri menjadi madrasah pertama dan utama bagi dzuriyat kita
kelak. Menjadi penguatmu ketika engkau lelah, menjadi penghiburmu ketika engkau
sedih dan menjadi penentram jiwamu dikala engkau gundah.
Diri ini tak hanya sekedar perhiasan dunia bagimu
wahai lelaki yang akan menjadi teladan bagi dzuriyatku kelak. Namun diri ini
mampu menjadikan rumah dimana tempat kita membangun kasih sayang menjadi syurga
untuk kita bernaung. Belajar menjaga kehormatan diri, mengiyakan segala
perintahmu selama dalam aturan Allah dan menjaga hartamu ketika engkau pergi
mencari perbekalan hidup.
Sungguh banyak hal yang harus aku selami dalam mempersiapkan
diri untuk menjadi bidadarimu kelak yang tak hanya sekedar untuk didunia namun
juga diakhirat. Indah tak sekedar indah dalam menantikan hadirmu dalam
kehidupanku. Dan diri ini akan terus belajar hingga Allah mempertemukan kita
pada titik keimanan yang sama. Aamiin.
0 komentar:
Posting Komentar