skip to main |
skip to sidebar
Cinta adalah kaki-kaki yang melangkah membangun
samudera kebaikan.
Cinta adalah tangan-tangan yang merajut hamparan
permadani kasih sayang.
Cinta adalah hati yang selalu berharap dan mewujudkan
dunia dan kehidupan yang lebih baik.
Cinta selalu berkembang, ia seperti udara yang
mengisi setiap ‘ruangan kosong’ pada diri kita.
Cinta juga seperti air yang mengalir ke dataran
yang lebih rendah...
semua hanya satu. yaitu CINTA.
cinta ini yang membuat kita tumbuh, menjadi dan
tetap ada.
Cinta ini pula yang menyalakan api,ketika gelap
menyapa dan cinta ini pula yang kadang mematikan baranya,
ketika dingin menyentuh.
Jejak kemarin mengajarkan bahwa cinta harus
dimaknai dengan hati yang jernih,Rasa tulus dan saling percaya yang tidak
tergoyahkan oleh gosip atau cobaan
Jejak kemarin pula mengajarkan rapuhnya cinta bila
dibelit oleh passion.Rapuhnya cinta yang tidak berani berhenti di satu tempat
untuk mengunyah secara utuh dan mendekapnya erat-erat.
Jejak kemarin juga yang mengajarkan sesungguhnya
cinta itu sederhana.Ketika kita memeluk dan melihatnya dengan sederhana,Maka
cinta itu akan lebih kuat makna baranya.
“DUNIA INI PANGGUNG SANDIWARA, tetapi isilah alur
ceritanya menjadi CERITA CINTA, percayalah itu akan memberikan kekuatan bagi
hidupmu”
Cinta itu adalah perasaan yang mesti ada pada
tiap-tiap diri manusia,
ia laksana setetes embun yang turun dari langit,
bersih dan suci.
Cuma tanahnyalah yang berlain-lainan menerimanya.
Jika ia jatuh ke tanah yang tandus, tumbuhlah oleh
karena embun itu kedurjanaan, kedustaan, penipu,
langkah serong dan lain-lain perkara yang tercela.
Tetapi jika ia jatuh kepada tanah yang subur,
di sana akan tumbuh kesuciaan hati, keikhlasan,
setia budi pekerti yang tinggi dan lain-lain
perangai yang terpuji (Hamka)
Cinta bukan mengajar kita lemah,
tetapi membangkitkan kekuatan.
Cinta bukan mengajar kita menghinakan diri,
tetapi menghembuskan kegagahan.
Cinta bukan melemahkan semangat,
tetapi membangkitkan semangat. (Hamka)
***
0 komentar:
Posting Komentar