RSS

Minggu, 06 Januari 2013

... WASPADAI LAKNAT TERSAMAR DI BALIK NIKMAT ...

Bismillahir-Rahmaanir-Rahim ... 
Idealnya, setiap nikmat yang kita terima dari ALLAH SWT akan menambah kebahagiaan dan kesenangan dalam hidup. Sebab, ketika menggambarkan nikmat yang dilimpahkan kepada hamba-Nya, ALLAH selalu menyebutnya sebagai kesenangan (QS. Ali ‘Imran [3]: 14), berkah (QS. Al-A’raaf [7]: 96), dan karunia (QS. At-Taubah [9]: 76).

Namun, ada satu kondisi di mana nikmat bisa berubah menjadi laknat dan karunia yang diberikan merupakan murka ALLAH SWT. Inilah yang disebut dengan Istidraj. Istidraj adalah pemberian ALLAH kepada orang yang sering melakukan maksiat kepada-NYA.

Semakin mereka melupakan ALLAH, ALLAH tetap akan menambahkan kesenangan bagi mereka. Akibatnya, mereka semakin terjerumus dan ALLAH akan menjatuhkan siksa yang sangat pedih.

Rasulullah SAW mengingatkan, “Jika kamu melihat ALLAH memberikan kemewahan dunia kepada seseorang yang suka melanggar perintah-Nya, maka itu adalah istidraaj.” (HR Ahmad).

Ada tiga golongan yang potensial ditimpa istidraj. Pertama, orang-orang yang diberi nikmat kekuasaan, lalu ia menjadi sombong dan sewenang-wenang terhadap rakyatnya. Maka, ALLAH memperpanjang masa kekuasaannya sehingga ia semakin terjerumus dalam kesombongan dan kesewenang-wenangan tersebut.

Golongan ini di antaranya tepersonifikasi lewat sosok Fir’aun. Ketika ALLAH memberinya kekuasaan, Fir’aun sering bertindak semena-mena. Lalu, ALLAH tambahkan kekuasaannya, dan Fir’aun semakin takabur hingga mengaku dirinya sebagai tuhan. Dan ALLAH akhirnya menjatuhkan azab yang sangat pedih dengan menenggelamkan Fir’aun di Laut Merah.

Dalam sejarah modern, banyak pemimpin yang mengulang kesalahan Firaun. Sekalipun dalam skala yang berbeda. Dan ALLAH pun menjatuhkan mereka lewat proses yang sangat menyakitkan.

Kedua, orang-orang yang diberi nikmat ilmu. Baik ilmu dunia maupun ilmu agama. Bagi yang diberi nikmat ilmu dunia, pertanda istidraj adalah ketika ilmu mereka banyak menimbulkan kerusakan, bukan membangun. Ilmunya menjadi mudarat, bukan manfaat.

Sementara yang diberi kelebihan ilmu agama, istidraaj bisa berawal dari popularitas. Ketika mereka terbuai oleh popularitas itu, ALLAH pun menjatuhkan mereka dengan cara yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya.

Ketiga, orang-orang yang diberi nikmat harta. Kisah Qarun dan Tsa’labah bin Hathib adalah cermin terang bagaimana ALLAH SWT menimpakan istidraj kepada orang-orang yang membalas nikmat ALLAH dengan kemaksiatan. Sehingga, sekalipun ALLAH terus mengucurkan nikmat duniawi kepada mereka, sesungguhnya di balik itu semua adalah laknat dan murka ALLAH SWT ..

Na’udzubillah....

Wallahu A'lam Bishawab ...
Semoga kita dapat mengambil pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai ibadah. ..

Salam Terkasih ..
Dari Sahabat Untuk Sahabat ...

... Semoga tulisan ini dapat membuka pintu hati kita yang telah lama terkunci ...



0 komentar: