RSS

Selasa, 08 Januari 2013

Kekuatan Wanita


Saat senyuman tak mampu berbohong,
Saat mata tak mampu membendung air mata,
Saat tubuh ku mulai rapuh,
Saat itu aku merasa sendiri..
Andai kebahagiaan bisa aku beli,
Pasti aku sudah memilikinya,
Kebahagiaan ku..
Saat aku menitikkan air mata,
Dan mereka berkata..
Aku mengerti kamu, seutuhnya...

Wanita dengan kekuatannya, ia menjadi sangat utama.Dibahunya , ia mampu menahan seluruh beban dunia dan isinya, walaupun juga bahu itu harus cukup nyaman dan lembut untuk menahan kepala bayi yang sedang tertidur.

Wanita diberi kekuatan untuk dapat melahirkan bayi dari rahimnya, walau kerap berulangkali menerima cerca dari si bayi itu apabila ia telah membesar.

Wanita diberi keperkasaan yang akan membuatnya tetap bertahan, pantang menyerah saat semua orang sudah putus asa.

Wanita diberi kesabaran jiwa untuk merawat keluarganya walau dia sendiri letih, walau sakit, walau penat, tanpa berkeluh kesah.

Wanita diberi perasaan yang peka dan kasih sayang untuk mencintai semua anaknya dalam kondisi dan situasi apapun. Walau acapkali anak-anaknya itu melukai perasaan dan hatinya. Perasaan ini pula yang akan memberikan kehangatan pada anak-anak yang mengantuk menahan lelap.Sentuhan inilah yang akan memberikan kenyamanan saat didakap dengan lembut olehnya.

Wanita diberi kekuatan untuk membimbing suaminya melalui masa-masa sulit dan menjadi pelindung baginya. Sebab bukannya tulang rusuk yang melindungi setiap hati dan jantung agar tak terkoyak.

Wanita diberi kebijaksanaan dan kemampuan untuk memberikan pengertian dan menyadarkan bahwa suami yang baik adalah yang tak pernah melukai isterinya. Walau seringkali pula kebijaksanaan itu akan menguji setiap kesetiaan yang diberikan kepada suami agar tetap berdiri sejajar, saling melengkapi dan saling menyayangi.

Dan wanita diberi air mata, agar dapat mencurahkan perasaannya.Ini lah yang khusus kepada wanita, agar dapat ia gunakan bila waktu pun ia inginkan. Ini bukan kelemahan bagi wanita, karena sebenarnya air mata ini adalah "air mata kehidupan."

0 komentar: